Pemdes Banyuasin Kembaran Tindak Lanjuti Dugaan Pemotongan BLT DD

Pemdes Banyuasin Kembaran Tindak Lanjuti Dugaan Pemotongan BLT DD

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO- Dugaan pemotongan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) di Desa Banyuasin Kembaran Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo bakal ditindaklanjuti oleh pemerintah desa (Pemdes) setempat. Langkah itu dilakukan sebagai upaya penyelesaian setelah salah satu warga bernama Puryanto (33) yang menjadi pemotongan BLT DD melapor kepada kepala desa (kades), Senin (22/6) siang. Kedatangan warga Dukuh Dukuh RT 01 RW 03 tersebut ke rumah Kades Banyuasin Kembaran, Abdul Azis, bertujuan untuk menceritakan kronologi pemotongan BLT DD yang dilakukan oleh oknum RT kepada dirinya dan anggota keluarganya. Dalam ceritanya, Puryanto menyebut bahwa saat pencairan BLT DD tahap pertama beberapa hari lalu, ia dikabari oleh RT setempat untuk mengambil uang senilai Rp600 ribu di balai desa, tetapi hanya menerima Rp450 ribu untuk pemerataan. “Kemarin itu kata Pak RT suruh ngambil uang di balai desa Rp600 tetapi menerimanya hanya Rp450 ribu, (dipotong Rp150 ribu,red) untuk pemerataan. Itu Pak RT bilang tidak ada lainnya,” kata Puryanto. Baca Juga Bupati Wonosobo Lepas Pemberangkatan 261 Santri API Tegalrejo Magelang Sebagai warga ia tidak melakukan protes terhadap permintaan RT untuk memotong uang BLT DD sebanyak Rp150 ribu yang diterimanya. Namun, ternyata setelah penerimaan dan Puryanto sampai di rumah, ia disusul dan diminta memberikan uang sejumlah Rp200 ribu. “Tapi ternyata jadinya Rp200 ribu. Katanya kalau Rp150 ribu nanti terlalu sedikit,” ujarnya. Menurut Puryanto, sebelumnya tidak ada musyawarah bersama yang dilakukan oleh calon penerima BLT DD, seperti yang diberitakan di beberapa media, yang menyebut bahwa pemotongan itu dilakukan atas inisiatif warga penerima BLT DD, tanpa ada paksaan. Kepada Kepala Desa, Puryanto juga mengatakan, pemotongan BLT DD juga dialami oleh anggota keluarganya yang menjadi penerima. Di antaranya adalah bapak kandungnya sendiri yang telah berusia lebih 80 tahun. “Karena bapak saya sudah tua, tidak paham, uangnya dikira dipakai saya buat lebaran, padahal dipotong Rp200 ribu,” jelasnya. Setelah memberikan kesaksian tersebut, Puryanto berharap kepada Kades dapat menindaklanjuti persoalan ini. Ia mengaku tidak terlalu mempersoalkan besaran potongan BLT DD yang sudah dikeluarkan, tetapi perlu adanya transparansi. Kades Banyuasin Kembaran, Abdul Azis, usai mendengarkan laporan warganya berjanji akan menyelesaikan permasalahan tersebut. Ia akan memanggil pihak-pihak yang terkait, guna mendapatkan informasi yang lengkap, sebelum mengambil tindakan lebih lanjut. “Informasi ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi kami. Saya akan panggil pihak-pihak yang bersangkutan dengan masalah ini dan secepatnya akan kami musyawarahkan untuk mencari penyelesaian yang terbaik,” tegasnya. (top)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: